museum fatahillah

Sebagai peninggalan sejarah di Jakarta, Museum Fatahillah memiliki banyak koleksi budaya dan bersejarah yang sangat menarik. Berikut kami rangkum isi Museum Fatahillah yang kaya akan sejarah.

1. Sketsel

Ini disebut lemari sketsel, atau lemari penyekat. Lemari ini merupakan salah satu koleksi yang paling menonjol saat Anda mengunjungi ruang sidang Museum Nasional Sejarah di Jakarta. Meski usianya sudah tua, lemari bersejarah ini tetap terawat dan terlihat kokoh serta menarik. Lemari dengan tinggi 289 cm dan lebar 232 cm ini memiliki ukiran yang sangat indah dan rumit. Sebelumnya, kabinet ini digunakan di pengadilan Dewan Hindia di Benteng Batavia. Salah satu mahakarya Museum Sejarah Jakarta, koleksi ini diam-diam menjadi saksi penjajahan VOC di  Batavia.

2. Pedang eksekusi

Museum Fatahillah juga menjadi tempat eksekusi pada masanya. Maka tak heran jika ada pedang algojo di museum nasional ini. Ada “pedang keadilan” yang letaknya di antara kamar-kamar di lantai dua museum. Pedang eksekusi ini memiliki warna yang gelap terkait usia, panjangnya sekitar 1 meter. Dan inilah pedang yang menceritakan sejarah pemenggalan kepala.

3. Lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda

Lukisan tersebut merupakan lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda pada tahun 1602-1942.

4. Meja bulat bersejarah

Meja bulat atau meja bundar tentu masih lekat di ingatan kita. Benda bersejarah ini adalah satu dari sekian saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka dari penjajahan. Ukurannya berdiameter 2.25 meter tanpa sambungan.

5. Peralatan prasejarah

Di Museum Fatahillah, Anda juga akan melihat barang-barang masyarakat prasejarah, keramik antik dari Jepang, Cina dan lain sebagainya. Adapula gerabah tanah liat yang antik.

6. Meriam si Jagur

Meriam Si Jagur atau Meriam Ki Jagur adalah meriam Portugis kuno yang berada di halaman Museum Fatahillah. Panjang meriam ini adalah 3.85m, kalibernya 25cm dan berat 3.5 ton.  Si Jagur dipindahkan dari Macau ke Malaka di beberapa titik di abad ke-16. Kemudian dibawa ke Batavia oleh Belanda setelah menaklukkan Malaka pada tahun 1641. Awalnya, meriam ini dipasang oleh VOC  di Benteng Batavia untuk melindungi pelabuhan. Kemudian dipindahkan ke magasin artileri di dekat Jalan Tongkol. Setelah Kastilia Batavia dihancurkan oleh Daendels pada tahun 1809, meriam ini dipindahkan ke Museum Oud Batavia. Namun kemudian dipindahkan dan ditempatkan di bagian utara Taman Museum Fatahillah.

7. Patung Dewa Hermes

Patung ini merupakan dewa mitologi Yunani yang mana sebagai dewa keberuntungan dan perlindungan ditujukan untuk kaum pedagang.

8. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, yang merupakan anak sungai Cisadane di Bogor. Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan zaman Tarumanagara.

9. Replika prasasti Tugu

Replika Prasasti Tugu di Museum Fatahillah merupakan salah satu replika prasasti yang ditemukan di Kerajaan Tarumanagara. Prasasti tersebut menggambarkan penggalian Sungai Kandrabaga oleh Rajadi Rajagur dan penggalian Sungai Gomati pada tahun ke-22 pemerintahan Purnawarman.

10. Penjara bawah tanah

Gedung Fatahillah dulunya juga merupakan rumah tahanan. Gedung ini memiliki penjara bawah tanah untuk tahanan laki-laki dan perempuan. Tempat ini memiliki banyak misteri mengingat menjadi saksi sejarah kelamnya masa penjajahan dulu.

Demikian itulah isi museum Fatahillah Jakarta yang bisa anda jumpai. Ada banyak benda bersejarah dan antik yang bisa ditemukan di Museum Nasional ini. Jika ingin tahu lebih banyak apa saja yang ada di dalamnya, jangan ragu untuk mengunjungi Museum Fatahillah. Terlebih lagi ada hal menarik lain yang bisa dilakukan untuk kunjungan ke museum.